Thursday, September 15, 2022

TEORI EVOLUSI DALAM PERSPEKTIF HERBERT SPENCER

kompas.com

 A.           Biografi Herbert Spencer

Herbert Spencer merupakan seorang sosiolog dan filsuf yang lahir di Derbyshire, Inggris pada tanggal 27 April 1820. Spencer lahir dari pasangan Haerriet dan William George Spencer yang berprofesi sebagau guru. Ia. Meskipun sempat dekat dengan Mary Ann Evans namun Herbert Spencer tidak menikah. Spencer lahir pada masa revolusi Inggris yakni pada abad ke 19. Pada masa itu, pabrik-pabrik tambang sedang berkembang dengan pesat. Pabrik tersebut berdekatan dengan pemukiman penduduk sehingga limbahnya berdampak bagi masyarakat. Spencer menjalani pendidikan di rumah. Dia tidak mempelajari seni dan humaniora, melainkan mempelajari teknik dan praktis[1].

Sejak kecil Spencer sudah terbiasa dengan buku-buku ilmu pengetahuan yang diperkenalkan oleh ayahnya.  Ia diperkenalkan pada pemikiran filosofis lewat keanggotaan ayahnya di Derby Philosophical Society[2]. Di usianya yang ke-13 tahun, Spencer tinggal bersama pamannya Thomas Spencer yang kemudian mengajarkannya ilmu matematika, fisika, perdagangan bebas, serta pemikiran politik libertarian. Tahun 1837, Spencer mulai bekerja sebagai teknisi sipil sementara dalam proyek rel kereta api yang sedang dibangun diseluruh wilayah inggris ketika ia berumur 16 tahun. Disinilah ia menghabiskan waktu luangnya untuk menulis jurnal tentang kritik sosial.

Tahun 1850 diusia 30 tahun, Spencer menyelesaikan karya utamanya yang berjudul social statics, Tiga tahun kemudian pamannya Thomas Spencer meninggal dunia dan mewariskan harta cukup banyak kepada Spencer. Berbekal warisan tersebut, Spencer memutuskan untuk berhenti bekerja dan mencurahkan seluruh kegiatannya untuk menulis[3].

Di buku pertamanya Social Statics, diterbitkan tahun 1851 Spencer memperkenalkan konsep survival of the fittest (yang kuatlah yang akan menang). Konsep ini untuk menggambarkan kekuatan fundamental ilmu biologi menjadi dasar perkembangan evolusioner. Ia juga mulai memperkenalkan teori evolusi pada fenomena sosial. Dari buku itulah, peran Spencer dalam ilmu sosiologi dimulai, ia dikenal menjadi salah satu pelopor structural fungsional bersama Comte dan Durkheim.

 Tahun 1857, dalam esainya yang berjudul Progress: Its Law and Cause, berisi karya utamanya tentang gagasan evolusi. Tulisan tersebut tidak hanya untuk masyarakat manusia, tetapi juga untuk hewan dan juga dunia fisik.  Spencer mencoba menetapkan bahwa segala sesuatu di alam bergerak dari yang sederhana ke yang rumit. Ketika pada tahun 1859, Origin of Species Charles Darwin dirilis, Spencer menerima arahan baru yang tidak terpikirkan tentang proses seleksi alam untuk menjelaskan evolusi organik[4].

Salah satu ciri yang paling menarik dari Spencer adalah keengganannya dalam membaca karya orang lain. Spencer hanya mengandalkan kemurnian intelektual.  Karena hal tersebutlah, menjadi penyebab keruntuhan intelektualnya. Tahun 1902, walaupun tidak menang, Spencer masuk nominasi penghargaan Nobel untuk Sasta. Dia meninggal pada tahun 1903 di usia 83 tahun. Ia dimakamkan di Highgate Cemetery di dekat George Eliot (asistennya) dan Karl Marx. Berikut adalah karya besar Herbert Spencer di bidang Sosiologi dan Filsuf.


Karya Besar Herbert Spencer


B.            Esensi Teori Herbert Spencer

Herbert Spencer (1820-1908) adalah seorang sarjana Inggris yang menulis buku pertama berjudul prinsip-prinsip sosiologi (principles of sociology) pada tahun 1896. Ia melihat adanya persamaan dengan evolusi sosial. Spencer menerapkan konsep Charles Darwin survival of the fittes “Yang terkuatlah yang akan menang” terhadap masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang-orang yang kuat dan tangguh akan memenangkan perjuangan hidup, sedang orang-orang yang malas dan lemah akan tersisih. Dari pandangan ini kemudian Spencer di kenal sebagai  Darwinisme Sosial.

Spencer melihat ada kesamaan antara cara memandang masyarakat dengan cara memandang organisme biologis manusia. Menurutnya masyarakat sebagai organisme biologis diartikan sebagai sesuatu yang selalu tumbuh dan berkembang melalui proses evolusi. Gagasan  pertumbuhan  ini memberikan gambaran pertama mengenai transformasi sosial dan menjadi landasan teori sosiologi maupun pemikiran berdasarkan akal sehat dan sangat populer hingga kini[5]. Spencer juga berpandangan bahwa masyarakat adalah sebuah organisme.

Singkatnya, bahwa proses evolusi sosial berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut[6]:


Proses Evolusi Sosial

 

Proses evolusi masyarakat bagi Spencer melalui empat tahap perkembangan, yakni: Pertama, tahap masyarakat sederhana. Dicirikan dengan masyarakat yang terisolasi, aktivitas seluruh anggotanya serupa, tidak ada organisasi politik. Kedua, masyarakat saling terkait, dicirikan dengan ada pembagian kerja antarindividu, pembagian fungsi antar masyarakat, pentingnya hierarki organisasi politik. Ketiga, masyarakat lebih kompleks, dicirikan dengan adanya wilayah bersama, memiliki  konstitusi dan sistem hukum permanen. Keempat, peradaban, yang mana terbentuknya negara, bangsa, adanya asosiasi beberapa negara, yakni sebuah kesatuan sosial yang paling kompleks[7].

Lebih spesifik Spencer menjelaskan bahwa masyarakat tumbuh karena  bertambahnya jumlah individu dan bersatunya kelompok (perkumpulan) masyarakat. Peningkatan jumlah masyarakat membawa perubahan struktur sosial yang lebih besar, dapat dibedakan, sekaligus menciptakan peningkatan perbedaan dan pembagian fungsi  yang akan dimainkan. Selain pertumbuhan ukuran, masyarakat berevolusi melalui   percampuran, yaitu dengan semakin banyak kelompok yang bersatu. Jadi, masyarakat  tumbuh  dari  masyarakat sederhana, menuju masyarakat yang rumit dan kompleks.

Setelah kelompok demi kelompok teguh dan kuat dalam satu pemerintahan, dalam wujud seperti raja,  kekuasaan  atau  pemerintah  lokal,  dan  ketua  kelompok  kecil. Sehingga dalam  waktu  yang  bersamaan, muncul  pula  pembagian  kelas  yang  lebih  kuat, seperti  militer,  pendeta  dan  budak. Perkembangan  ini  memperlihatkan  evolusi struktur  dan  fungsi  yang berbeda  dalam  masyarakat  yang  berskala  besar  dan kompleks (civilised nations). Proses sosial  ini semakin melahirkan  kompleksitas  pada  sistem  kekuasaan.

Spencer juga menawarkan teori evolusi dari masyarakat militan menuju masyarakat industri. Masyarakat militan digambarkan seperti melakukan peperangan dalam rangka  bertahan dan menyerang.  Kendati spencer bersikap kritis terhadap perang, ia merasa bahwa perang berfungsi menyatukan masyarakat (misalnya melalui penaklukan militer) sehingga secara tidak langsung mereka solid satu sama lain.

Masyarakat industri bisa dikatakan kurang menyukai perang dibandingkan  dengan masyarakat militan. Masyarakat industri didasarkan pada ikatan persahabatan, mengutamakan kepentingan bersama (altruisme), spesialisasi kompleks, pengakuan atas prestasi daripada  karakteristik yang dibawa sejak lahir. Masyarakat industri disatukan oleh hubungan   secara sukarela dan adanya kesamaan moralitas yang kuat.  Peran pemerintah  dibatasi  dan  difokuskan pada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh individu.  Meskipun  spencer  melihat  adanya  evolusi umum  yang  bergerak  ke  arah  masyarakat  industri,  ia  pun  mengakui  bahwa mungkin  akan  terjadi  adanya  regresi  periodik  yang  mengarah  pada  peperangan dalam masyarakat industri dan  justru  menghambat  evolusi  lebih  lanjut. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa evolusi sosial menurut Herbert Spencer adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang berlangsung dalam waktu lama, yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat yang masih sederhana dan homogen, kemudian secara bertahap menjadi kelompok suku atau masyarakat yang lebih maju, dan akhirnya menjadi masyarakat modern yang kompleks.

C.           Implementasi Teori Herbert Spencer

Dari perspektif Spencer kita mengetahui dengan jelas bahwa Spencer menganut pandangan Evolusioner yakni melihat dunia terus bertumbuh semakin baik. Evolusi naturalistik menjadi dasar Herbert Spencer. Spencer mengasumsikan evolusi sebagai proses hukum alam dapat dipakai secara universal. Masyarakat yang kuatlah yang akan bertahan dan tetap hidup dari berbagai bentuk seleksi alam. Selain itu lembaga sosial yang dibentuk oleh masyarakat, harus seperti tumbuhan dan hewan, menyesuaikan diri secara progresif dan memberi dampak positif kepada lingkungan sosialnya[8].

Dalam evolusi sosial yang paling tampak adalah terjadinya perubahan, baik secara sosial maupun budaya. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yakni selalu ingin mengadakan perubahan. Bisa dikatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Mengingatkan manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas maka perubahan tersebut wajar terjadi.

Evolusi sosial sangat berbeda dengan evolusi biologi. Hal ini karena,  evolusi sosial meliputi upaya disengaja, revolusi, tuntutan kepentingan dan berbagai alasan. Evolusi sosial terjadi melalui proses belajar baik yang disadari maupun tidak disadari, berbasis bahasa maupun kebudayaan yang ada. Dikutid dari Ikadbudi[9], Evolusi tidak bisa diuji, tetapi bisa diamati dan dipaparkan. Begitupula evolusi sosial pada masyarakat modern saat ini yang bisa diamati dan dipaparkan. Sebagai contoh evolusi IPTEK yang mempengaruhi hampir semua lini kehidupan masyarakat saat ini.

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan hasil pemikiran manusia yang logis. Dipelajari dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya hasil nyata berupa teknologi. IPTEK diciptakan untuk membantu manusia dalam memecahkan dan mengantisipasi masalah yang dihadapi manusia. Evolusi IPTEK dapat diamati dari zaman prasejarah. Sejak dahulu (prasejarah), manusia memiliki pengetahuan berkaitan dengan keadaan alam yang ada di sekelilingnya. Masa prasejarah, pada masyarakat yang sudah menetap hidupnya dan bercocok tanam, mereka memiliki pengetahuan yakni mencatat kalender maupun perbintangan. Muncul pula tokoh-tokoh seperti Socrates, Aristoteles dan lainnya yang menandai kemajuan berpikir manusia. Pada zaman pertengahan yang ditandai dengan berkembangan agama di eropa, gereja sempat tidak mengizinkan masyarakat untuk berpikir kritis. Hal ini menandakan perkembangan IPTEK tidak mampu bertahan dari seleksi diluar dirinya.

Perkembangan IPTEK kembali meningkat dan berkembang pesat berkat Renaissance (zaman pencerahan). Mulai dari Leonardo Pisa yang meneruskan penelitian mengenai ilmu aljabar hingga pengembangan pengetahuan akan tata surya (Copernicus, Galileo, dan Kepler). Di zaman pencerahan, ternyata pengetahuan dan teknologi benar-benar melesat karena memprioritaskan kemampuan akal. Mereka yang sebelumnya terbatas pikirannya karena dogma agama, mulai lepas dan berpikir sekreatif serta selogis mungkin[10]. Saat ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah berkembang begitu pesat dari masyarakat dahulu. Saat ini sudah ada teknologi informasi dan komunikasi yang lebih memudahkan manusia dalam berinteraksi. Dari evolusi dibidang IPTEK yang mana IPTEK berkaitan erat dengan peradapan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dapat dikatakan bahwa evolusi sosial Herbert Spencer masih relevan sampai sekarang.



[1] Ritzer, G. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern (terjemahan S. Pasaribu, Rh. Widada, dan E. Adinugraha). Jogjakarta: Pustaka Pelajar, hal 62

[2] Widya Lestari Ningsih. 2022. Biografi Herbert Spencer, Bapak Darwinisme Sosial. Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/28/200000479/biografi-herbert-spencer-bapak-darwinisme-sosial?page=all.

[3] Hastuti , Diah Retno Dwi dkk. 2018. Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial (Biografi, Sejarah, Teori, dan Kritikan). Makasar: CV. Nur Lina. Hal 75.

[4] Hastuti , Diah Retno Dwi dkk. 2018. ……………………………………. Hal. 76

[5] Syukri Abubakar. 2018. Masyarakat Bima Dalam Teori Menuju Masyarakat Heterogen Herbert Spencer. Artikel [Pdf] Osf.Io

[6] Piotr  Sztompka. 2014. Sosiologi  Perubahan  Sosial. Terj Alimandan cetakan  7. Jakarta: Prenadamedia Group. halm. 119.

[7] Syukri Abubakar. 2018. Masyarakat Bima Dalam Teori Menuju Masyarakat Heterogen Herbert Spencer. Artikel [Pdf] Osf.Io

[8] Lusi Agustianti. 2017. Teori Evolusioner Herbert Spencer. Pdf . academia.edu

[9] Bambang Sulanjari.2012. Herbert Spencer dan Evolusi Budaya. Ikadbudi. Ikip Pgri Semarang

[10] Yuda Prinada. 2021. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan IPTEK dari Zaman ke Zaman?. Online. https://tirto.id/gbJd. Diakses pada 12 Sptember 2022

 

 

1 comment:

  1. Ibu mau tanya, seiring perkembangan teknologi, ada cloning dan bayi tabung. Bagaimana teori ini menyikapi hal tersebut?? Mohon konfirmasinya ibu

    ReplyDelete