Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk Indonesia
1.
LETAK ASTRONOMIS INDONESIA
Letak astronomis adalah letak suatu
tempat atau negara
berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis
khayal pada peta, atlas ataupun globe yang melintang (horizontal) dari barat ke
timur atau sebaliknya dan digunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka
bumi. Garis bujur adalah garis khayal pada peta, atlas ataupun globe yang
membujur (vertikal) dari utara ke selatan atau sebaliknya dan digunakan untuk
menentukan perbedaan waktu suatu daerah atau negara di permukaan bumi.
a)
Keistimewahan garis lintang, diantaranya:
1)
Garis lintang 00. Disebut juga
garis khatulistiwa, garis ekuator, atau garis lini. Garis Garis lintang 00
adalah garis lintang yang membelah bumi menjadi dua bagian yang sama besar,
yaitu bagian utara (LU) dan bagian selatan (LS). Garis ini menyebabkan iklim
tropis.
2)
Garis lintang 23,50. Baik lintang
utara maupun lintang selatan merupakan garis batas daerah iklim tropis dengan
subtropis.
3)
Garis lintang 350. Terdiri dari
garis lintang utara maupun lintang
selatan, dan merupakan garis batas daerah beriklim subtropis dengan daerah
beriklim sedang.
4)
Garis lintang 660. Baik lintang
utara maupun lintang selatan, merupakan garis batas daerah beriklim sedang
dengan daerah beriklim dingin.
5)
Titik kutub. Titik kutub adalah garis lintang 900 LU yang
disebut titik kubub utara dan garis lintang 900 LS yang disebut
titik kubub selatan.
b)
Keistimewahan garis bujur, diantaranya:
1)
Garis bujur 00. Disebut
juga Meridian 00 atau meridian greenwich (karena melalui kota
greenwich di Inggris), yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besar, yakni
bagian bumi barat (bujur barat) dan bagian bumi timur (bujur timur). Garis
bujur 00 dijadikan sebagai standar waktu di dunia dan melalui greenwich mean time (GMT). Daerah-daerah
lain di dunia tinggal menyesuaikan waktunya dengan GMT berdasarkan keadaan
bujurnya (setiap 15 bujur = 1 jam). Wilayah negara Indonesia dibagi dalam tiga
daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam, diantaranya:
(a)
Waktu
Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Madura, Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah. Selisih 7
jam lebih awal dari GMT.
(b)
Waktu
Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Pulau Bali, wilayah Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, wilayah Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Selisih 8 jam lebih awal dari GMT.
(c)
Waktu
Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi wilayah Maluku dan Papua. Selisih 9
jam lebih awal dari GMT.
2)
Garis bujur 1800. Garis ini,
baik bujur barat maupun bujur timur, bertemu/berhimpit di Samudera Pasifik dan
ditetapkan sebagai garis tanggal internasional.
Berdasarkan
letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95°
BT – 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh
Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau
Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling
barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah
Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.
2.
LETAK GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak
suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis disebut
juga letak relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis
yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra. Menurut
letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan
Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Akibat pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain sebagai
berikut:
a.
Kepulauan Indonesia sangat
dipengaruhi oleh laut, ini berarti:
1)
Udaranya selalu lembab karena
banyak mengandung uap air hujan. Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan
Indonesia mempunyai hutan-hutan yang lebat sehingga menguntungkan usaha
perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis tanaman.
2)
Penduduk Indonesia banyak yang hidup dari kekayaan
laut, misalnya nelayan.
b.
Kepulauan Indonesia berada pada
posisi silang, sehingga:
1)
Wilayah Indonesia merupakan
pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa, dalam bentuk seperti: bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa
yang kita miliki.
2)
Indonesia berada dipersimpangan
jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur pelayaran dan
penerbangan.
Letak
geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama,
Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak
memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia
memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang
berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau
dan musim hujan di Indonesia. Ketiga, Indonesia memilii iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di
daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan
berpotensi untuk terjadinya hujan.