BIOGRAFI
Karl
Marx, lahir pada tanggal 5 mei 1818 di kota Trier daerah Rhein, di Prusia
Jerman dari seorang ayah Hendrich Marx dan Henriette. Kedua orang tua Karl Marx
berasal dari Yahudi. Heinrich Marx merupakan seorang pengacara yang cukup
sukses di Prusia. Selain itu, Heinrich Marx juga seorang aktivis reformasi pada
masanya. Karl Marx mewarisi kecerdasan yang luar biasa dari kedua orang tuanya.
Karl Marx merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara.
Meski
berasal dari keluarga keturunan Yahudi, tahun 1816 Heinrich Marx memutuskan
untuk dibaptis menjadi seorang Kristen. Keputusan Heinrich Marx memeluk agama
Kristen karena pada tahun 1815, terdapat peraturan yang melarang orang Yahudi
untuk menduduki posisi krusial di masyarakat. Ibu Karl Marx baru ikut dibaptis
setelah sang ayah wafat. Karl Marx dibaptis saat ia menginjak usia 6 tahun,
beserta saudara-saudaranya. Meskipun Trier dikenal sebagai salah satu kota
Katolik di Jerman kala itu, akan tetapi pengaruh gagasan liberal jadi lebih
mudah masuk karena letaknya yang berbatasan dengan Prancis.
Dalam
hal pendidikan, Karl Marx hanyalah
seorang siswa biasa, seperti kebanyakan siswa pada umumnya. Karl Marx
melanjutkan kuliahnya di Universitas Bonn, Jerman. Dikampus inilah Marx mulai
menonjolkan sikap pemberontakannya. Ia termasuk mahasiswa aktif dalam
kehidupan akademis di kampusnya dan dikenal juga sebagai pemberontak, membuat
onar, mabuk-mabukan, hingga berkelahi. Atas kejadian tersebut ia dipindahkan ke
Universitas Berlin jurusan ilmu filsafat dan hukum. Di sinilah Marx mengenal
ilmu filsafat dari G.W.F Hegel, seorang guru besar di Berlin. Masa kuliah, Karl
Marx dipengaruhi Hegelianisme yang berjaya pada saat itu.
Pada
tahun 1836, ketika Marx semakin bersemangat untuk terlibat secara politik. Marx
diam-diam bertunangan dengan Jenny von Westphalen, seorang wanita dari keluarga
terhormat di Trier yang usianya empat tahun lebih tua darinya. Jenny von
Westphalen berasal dari keluarga kelas atas. Setelah menikah Marx bersama
istrinya pindah ke Paris. Mereka dikaruniai enam orang anak, akan tetapi
hanya tiga anak perempuannya hidup.
Marx
meninggal dunia pada 14 Maret 1883 akibat karena penyakit radang selaput dada.
Ia dimakamkan di London dan hanya ditandai menggunakan batu sederhana. Kemudian
pada tahun 1954, Partai Komunis Inggris mendirikan monumen besar yang dihiasi
patung Marx. Semasa hidup, Karl Marx meskipun dari tahun ke tahun mengalami
deportasi dari berbagai negara. Mulai dari Prancis, Belgia, hingga Inggris.
Walapun tempat hidupnya tidak menetap, Karl Marx tetap rutin menuliskan
pemikiran-pemikirannya dan menerbitkannya melalui jurnal, surat kabar tempatnya
bekerja, hingga menerbitkan sebuah buku.
Dikutip
dari situs gramedia.com[1],
berikut beberapa karya penting Karl Marx sendiri maupun karya yang dibuat
bersama Engels.
1. Tesis
tentang Feuerbach (Marx, 1845)
2. Kemiskinan
Filsafat (Marx, 1847)
3. Kerja-upahan
dan Kapital (Marx, 1847)
4. Prinsip-prinsip
Komunisme (Engels, 1847)
5. Manifesto
Partai Komunis (Marx dan Engels, 1848)
6. Upah
Harga dan Laba (Marx, 1865)
7. Masalah
Perumahan (Engels, 1872)
8. Kapital I, Kapital II, Kapital III (Marx, 1867 – 1894)
PERTENTANGAN KELAS DARI PERSPEKTIF KARL
MARX
Karl
Marx merupakan tokoh sosiologi dengan pemikiran yang luar biasa diantaranya
Sosialisme, pertentangan kelas, kapitalisme. Dalam tulisan ini, kita mereview pandangan
Karl Marx tentang kelas sosial dikemukakan dalam karya Comunist Manifesto. Konflik utama dalam masyarakat adalah adanya kelas
sosial yang terlihat dari kaum kapitalis dan proletar. Menurutnya masyarakat di
muka bumi ini selalu berjuang untuk keadilan antara si penindas dan si
tertindas, si merdeka dan si budak, kaum bangsawan dan rakyat jelata, tuan dan
pesuruh. Keadaan ini selalu ada dan tidak dapat di hindari. Akan ada perang
terbuka untuk menghancurkan kelas penguasa.
Dalam
pertentangan kelas Karl Marx melihat bahwa keberadaan manusia bukan ditentukan
oleh sejarah kelahirannya atau ide-ide yang dimilikinya tetapi lebih banyak
dikendalikan oleh faktor ekonomi yang dapat membuat manusia bertahan untuk
hidup. Apabila kebutuhan ekonomi terpenuhi, maka manusia akan mampu memenuhi
kebutuhan yang lain seperti hiburan, keluarga, kebutuhan akan seks, berwisata,
dan lain sebagainya. Semakin banyak kebutuhan manusia, maka kebutuhan akan
ekonomi akan semakin banyak.
Dengan
adanya kebutuhan yang kompleks, maka manusia mencari peluang untuk bekerja. Manusia
akan memiliki hubungan dengan masyarakat lainnya. Hubungan ini idealnya terjadi
secara alami tanpa adanya benturan kepentingan. Tetapi dalam kelas sosial,
semua hubungan akan terjadi apabila ada proses ekonomi di dalamnya. Adanya
penguasaan akan sistem produksi atau hak kepemilikan tanah, maka akan
menciptakan kelas pekerja bagi pencari kerja dan tuan tanah bagi pemilik modal.
Hal inilah yang membuat terjadinya pembentukan kelas-kelas sosial. Adanya kelas
sosial ini menciptakan krisis hebat dalam kemanusiaan yang akan memunculkan
konflik sosial yakni konflik antar kelas. Kaum proletar harus melakukan
perlawanan terhadap kapitalis yang menguasai tanah mereka[2].
Marx
melihat konflik sosial terjadi antar kelas dari pada di antara individu.
Hakikat konflik antar kelas tergantung pada sumber pendapat mereka. Kepentingan
ekonomi mereka bertentangan karena kaum proletar memperoleh upah dari kaum
kapitalis. Marx menegaskan, fungsi Negara tidak lebih dari penjagaan
kepentingan-kepentingan kelas ekonomis yang berkuasa dengan jalan kekerasan.
Pemerintah adalah sebuah manifestasi dan pertahanan dari kekuasaan ekonomi.
Moralitas dan agama sebuah masyarakat adalah sarana bagi kelas yang berkuasa
untuk mempertahankan kedudukannya dengan mempunyai ideologinya sendiri yang di
terima sebagai kepentingan semua kelas. Dari sini Marx melihat bahwa masyarakat
berproses dari primitive ke masyarakat perbudakan, feodalisme, dan akhirnya
komonisme.
Karena menurut Karl Marx konflik antar kelas pada dasarnya terjadi karena upanya memperoleh akses terhadap kekuatan produksi maka satu-satunya cara yang ditempuh untuk mengatasi konflik antar kelas adalah dengan melakukan revolusi. Namun revolusi bisa terjadi jika dua hal, pertama kaum proletar harus menyadari dirinya adalah orang yang tertindas. Karena kesadaran menjadi sangat penting untuk menciptakan perubahan. Kedua adalah mereka harus mengelompokkan diri dalam satu wadah yaitu sebuah organisasi buruh. Secara individual, buruh sulit memperjuangkan perbaikan nasibnya. Tetapi melalui organisasi mereka bisa memperjuangkan tuntutannya. Selain itu harus ada katup untuk mengontrol masyarakat. Karl Marx juga menegaskan apabila ada kontrol dari masyarakat, maka konflik bisa dihapus.
CONTOH KASUS PERTENTANGAN KELAS
KARL MARX
Menurut
Karl Marx, kehadiran konflik pertentangan kelas didasarkan pada pemilikan
sarana- sarana produksi. Dimana pemilikan sarana-sarana produksi tersebut
menyebabkan adanya perbedaan hak kepemilikan atas sarana-sarana produksi yang
dimiliki oleh setiap individu atau kelompok. Dan perbedaan kepemilikan itulah
yang kemudian akan menjadi unsur pokok adanya pemisahan kelas di dalam
masyarakat.
“Barang
siapa memiliki sarana produksi lebih besar, maka dialah yang akan menduduki
kelas atas. Sedangkan barang siapa yang memiliki sarana produksi lebih sedikit atau
bahkan tidak memiliki sarana produksi, maka dialah yang akan menduduki kelas
bawah.”
Contohnya: pada
masa pemerintahan Soeharto, kita sebagai masyarakat dibuat tidak sadar akan
kelakuan pemerintah yang saat itu dikategorikan sebagai kelas atas dan kita
kelas bawah. Sehingga rakyat dibuat buta dan bisu oleh sistem yang telah
dibuatnya, tidak bisa berperilaku bebas, terjadi pembungkaman aspirasi,
bersuara sedikit langsung dibantai dan dilenyapkan, masyarakat kelaparan akibat
krisis moneter yang melanda rakyat dengan tetap berkewajiban membayar pajak
yang semakin mencekik rakyat, terjadi pembiusan publik dengan berbagai
sumbangsih pemerintah yang menyesatkan di masa depan, dll.. hal itu menjadi
bukti adanya eksploitasi terhadap rakyat oleh pemerintahan, seolah kita hanya
menumpang hidup dan tidak punya hak apa-apa atas negara yang kita tempati ini,
dengan setumpuk kewajiban yang harus tetap kita jalankan.
Ketegangan
hubungan antara kaum proletar dan kaum borjuis mendorong terbentuknya gerakan
sosial besar, yaitu revolusi, yang pada akhirnya akan mengarah pada perubahan
sosial di masyarakat. Ketegangan tersebut terjadi jika kaum proletar telah
sadar akan eksploitasi kaum borjuis terhadap mereka. Sehingga memutuskan untuk
mengorganisasi massa menjadi gerakan sosial yang besar untuk diarahkan pada
perjuangan menuju prubahan sosial yang lebih baik, seperti yang mereka
inginkan.
Contohnya: dengan eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh Soeharto terhadap rakyat Indonesia, membuat sebagian dari masyarakat sadar atas apa yang telah dilakukan Soeharto. Hal ini mendorong mereka untuk membentuk suatu gerakan sosial yang diprakarsai oleh Amin Rais dengan tujuan melakukan reformasi terhadap pemerintahan menuju konsep perubahan sosial yang lebih baik di masyarakat Indonesia. Ini tergolong bentuk perjuangan kaum proletar (kelas bawah) terhadap kaum borjuis (kelas atas).
[1] Fandy A. Biografi Singkat dan Karya-Karya Karl Marx. Online. https://www.gramedia.com/literasi/biografi-karl-marx/ diakses pada 29 Agustus 2023.
[2] Yohanes Bahari. Karl Marx: Sekelumit Tentang Hidup dan Pemikirannya. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora. Vol. 1. No. 1. April 2010