Monday, April 25, 2016

Pemahaman tentang sosiologi


Menurut istilah Auguste Comte sosiologi berasal dari bahasa Latin socious yang berarti “kawan” atau “teman“ dan kata yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara” atau “ilmu pengetahuan”. Dari dua kata tersebut sosiologi dapat diartikan “berbicara mengenai kawan”. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain. Lambat laun pengertian sosiologi meluas menjadi ilmu yang pergaulan manusia di masyarakat. Pergaulan (interaksi) bisa terjadi antar individu, antar kelompok, atau antar individu dengan kelompok. Oleh karena itu objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal balik antara manusia dala kehidupan bersama (bermasyarakat).

Ungkapan sosiologi pertama kali di ungkapkan oleh Auguste Comte berkebangsaan Prancis (1798-1857 atau pada abad ke-19) dalam bukunya berjudul Course De Philosophie Positive. Oleh karena itu, Auguste Comte dinobatkan sebagai Bapak sosiologi. Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia mulai diterbitkan sejak satu tahun pecahnya perang revolusi fisik, yaitu “Sosiologi Indonesia” oleh Djody Gondokusumo yang memuat beberapa pengertian elementer sosiologi secara teoritis dan bersifat sebagai filsafat. Adanya buku ini masih bersifat sebagai buku pelajaran untuk menolong mahasiswa dari asas-asas ilmu pengetahuan itu. Buku tersebut salah satunya dikarang oleh Selo Soemardjan berjudul “Social Change in Yoggakarta”. Oleh karena itu Selo Soemardjan dinobatkan sebagai bapak sosiologi Indonesia.

Tuesday, April 12, 2016

Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk Indonesia

Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk Indonesia

1.             LETAK ASTRONOMIS INDONESIA
Letak astronomis adalah letak suatu tempat atau negara berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal pada peta, atlas ataupun globe yang melintang (horizontal) dari barat ke timur atau sebaliknya dan digunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka bumi. Garis bujur adalah garis khayal pada peta, atlas ataupun globe yang membujur (vertikal) dari utara ke selatan atau sebaliknya dan digunakan untuk menentukan perbedaan waktu suatu daerah atau negara di permukaan bumi.
a)             Keistimewahan garis lintang, diantaranya:
1)             Garis lintang 00. Disebut juga garis khatulistiwa, garis ekuator, atau garis lini. Garis Garis lintang 00 adalah garis lintang yang membelah bumi menjadi dua bagian yang sama besar, yaitu bagian utara (LU) dan bagian selatan (LS). Garis ini menyebabkan iklim tropis.
2)             Garis lintang 23,50. Baik lintang utara maupun lintang selatan merupakan garis batas daerah iklim tropis dengan subtropis.
3)             Garis lintang 350. Terdiri dari garis lintang utara maupun lintang selatan, dan merupakan garis batas daerah beriklim subtropis dengan daerah beriklim sedang.
4)             Garis lintang 660. Baik lintang utara maupun lintang selatan, merupakan garis batas daerah beriklim sedang dengan daerah beriklim dingin.
5)             Titik kutub. Titik kutub adalah garis lintang 900 LU yang disebut titik kubub utara dan garis lintang 900 LS yang disebut titik kubub selatan.
b)            Keistimewahan garis bujur, diantaranya:
1)             Garis bujur 00. Disebut juga Meridian 00 atau meridian greenwich (karena melalui kota greenwich di Inggris), yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besar, yakni bagian bumi barat (bujur barat) dan bagian bumi timur (bujur timur). Garis bujur 00 dijadikan sebagai standar waktu di dunia dan melalui greenwich mean time (GMT). Daerah-daerah lain di dunia tinggal menyesuaikan waktunya dengan GMT berdasarkan keadaan bujurnya (setiap 15 bujur = 1 jam). Wilayah negara Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam, diantaranya:
(a)           Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Madura, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selisih 7 jam lebih awal dari GMT.
(b)          Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Pulau Bali, wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, wilayah Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selisih 8 jam lebih awal dari GMT.
(c)           Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi wilayah Maluku dan Papua. Selisih 9 jam lebih awal dari GMT.
2)            Garis bujur 1800. Garis ini, baik bujur barat maupun bujur timur, bertemu/berhimpit di Samudera Pasifik dan ditetapkan sebagai garis tanggal internasional.
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.

2.             LETAK GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis disebut juga letak relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra. Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Akibat pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain sebagai berikut:
a.             Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut, ini berarti:
1)             Udaranya selalu lembab karena banyak mengandung uap air hujan. Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai hutan-hutan yang lebat sehingga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis tanaman.
2)             Penduduk  Indonesia banyak yang hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan.
b.             Kepulauan Indonesia berada pada posisi silang, sehingga:
1)             Wilayah Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa, dalam bentuk seperti: bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki.
2)             Indonesia berada dipersimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur pelayaran dan penerbangan.


Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama, Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia. Ketiga, Indonesia memilii iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

Sunday, April 10, 2016

RPP SOSIOLOGI KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT


Nama Sekolah                         SMAN 1 Air Upas
Mata Pelajaran                        : Sosiologi
Kelas/semester                        :  X12
Alokasi waktu                         : 2x45 menit
Tema                                       : kelompok sosial di masyarakat
Sub tema                                 : kelompok sosial

A.           Standar Kompetensi

2. Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

B.            Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

C.           Indikator
1.             Mendefinisikan kelompok sosial.
2.             Menjelaskan ciri-ciri kelompok sosial.
3.             Menjelaskan proses terbentuknya kelompok sosial.
4.             Menjelaskan faktor pembentuk kelompok sosial

D.           Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1.             Menjelaskan  pengertian kelompok sosial
2.             Menjelaskan ciri-ciri kelompok sosial.
3.             Menjelaskan proses terbentuknya  kelompok sosial.
4.             Menjelaskan faktor pembentuk kelompok sosial

E.            Metode Pembelajaran

1.             Informasi
2.             Kerja mandiri
3.             Eksplorasi
4.             Buku
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
·     Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
·     Menyimpulkan temuan pustaka tentang kelompok sosial.
·     Secara klasikal merumuskan faktor-faktor yang mendorong terjadinya kelompok sosial.
·     Siswa dapat Mendefinisikan kelompok sosial.
·     Siswa dapat Menjelaskan faktor yang mendorong terjadinya kelompok sosial
·     Siswa dapat Menjelaskan ciri-ciri kelompok sosial.

1.      Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

ket

1.
Pendahuluan
·Apresepsi
Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran ( berdoa, mengabsen, dan ketenangan)
·     Memotivasi
Guru menjelaskan materi tentang kelompok sosial dalam masyarakat dan menjelaskan faktor pendorong terjadinya kelompok sosial dalam masyarakat dalam masyarakat
·     Rambu-rambu belajar
Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran tersebut (tujuan pembelajaran)
15 Menit

2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
·      Guru menanyakan pada salah satu siswa, apakah sudah pernah mendengar “kelompok sosial” ?
·      Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berani menjawab pertanyaan guru tersebut, bahwa secara tidak langsung siswa telah berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
·      Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang definisi kelompok sosialdeskripsi ciri-ciri kelompok sosial, syarat-syarat kelompok sosial dan faktor pembentuk kelompok sosial.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
·      siswa di berikan tugas untuk membuat rangkuman/ringkasan tentang materi yang baru saja di jelaskan, yaitu kelompok sosial.
·      Siswa menjelaskan tentang materi yang baru saja di sampaikan dengan kata-kata atau pemahamannya sendiri.
·      Guru memberikan tanggapan tentang apa yang baru saja siswa sampaikan.
·      Setelah itu guru membuat salah satu games dengan model pembelajaran pucture and picture
·      Salah satu siswa di cabut undi untuk maju ke depan dan menjawab soal yang diberikan guru sesuai dengan pemahamannya tentang materi yang sudah disampaikan. Begitu seterusnya hingga soal habis
·      Guru mengapresiasi kepada siswa  dan menunjukkan jawaban yang benar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
·      Guru menanyakan kepada siswa tentang materi apa saja     yang belum di pahami.
·      Guru dan siswa secara bersama-sama merangkum atau menyimpulkan kembali materi yang baru di pelajari secara lisan.
60 Menit

3.
Kegiatan Akhir
·     Guru memberikan tugas untuk membuat kliping tentang kelompok sosial yang ada di lingkungan sekitar siswa dan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
·     Siswa di berikan informasi mengenai materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya.
·     Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam (berdoa).
16    Menit
















































































































G.           Model Pembelajaran

Picture and picture



H.           Media, alat dan sumber pembelajaran

Media                :  LCD, gambar-gambar
Alat dan bahan  : papan tulis dan spidol
Sumber              : Buku Sosiologi SMA/MA kelas XI
1.             Janu M. Dkk,. 2015. Buku Siswa Aktif Dan Kreatif Belajar Sosiologi Kelas XI. Bandung:  Grafindo Media Pratama
2.             Soekanto, soerjono. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-45. Jakarta: Rajawali Pers








I.              Penilaian

1.             Mengerjakan latihan soal Uji Kompetensi
2.             Melakukan pengamatan terhadap kelompok sosial di masyarakat
3.             Tes lisan yang di berikan oleh guru
Format Penilaian

No
Nama Peserta didik
Aspek Penilaian
Total nilai

Presentasi
Sikap       
Keaktifan
Wawasan
Kemampuan berargumen
1.             
Roswiyanti Liliana
2.             
Suherlina Bhoki






3.             
Febriani Iga 






4.             
M. Raffi Armando






5.             
Zahra  






6.             
Ade Hanny 






7.             
 Rivan B.






8.             
 Carlos







Keterangannilai maksimal 20









































LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

No
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor/ Jumlah
1
2
3
4
5
6
1.       
Roswiyanti Liliana
Suherlina Bhoki
Febriani Iga
M. Raffi Armando
Zahra
Ade Hanny
Rivan B
Carlos








Aspek yang dinilai:
a.       Kemampuan menyampaikan pendapat.
b.      Kemampuan memberikan argumentasi.
c.       Kemampuan memberikan kritik.
d.      Kemampuan mengajukan pertanyaan.
e.       Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
f.       Kelancaran berbicara.
Penskoran:                                                     Jumlah skor:
A. Tidak Baik             Skor 1                          24—30            = Sangat Baik
B. Kurang Baik           Skor 2                          18—23            = Baik
C. Cukup Baik             Skor 3                        12—17            = Cukup
D. Baik                        Skor 4                          6—11             = Kurang
E. Sangat Baik            Skor 5




































FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI

No
Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Jumlah Skor
1
2
3
4
5
1
Roswiyanti Liliana






2
Suherlina Bhoki






3
Febriani Iga






Keterangan:                                                                 Rentang skor : 1—3
a.    Aktivitas dalam kelompok                              2—15             = Sangat baik 
b.    Tanggung jawab individu                               9—11              = Baik
c.    Pemikiran                                                        6—8                = Cukup         
d.   Keberanian berpendapat                                 3—5                = Kurang        
e.    Keberanian tampil      
Soal:
1.             Berikan penjelasan tentang pengertian kelompok sosial!
2.             Sebutkan ciri-ciri kelompok sosial Manurut Soerjono Soekanto!
3.             Jelaskan dua faktor utama pembentuk kelompok sosial!
4.             Jelaskan proses terbentuknya kelompok sosial!
5.             Mengapa PGRI termasuk kelompok sosial dan sporter sepak bola bukan termasuk kelompok sosial?
Jawaban:
1.             Menurut Hendropuspito kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Menurut Soerjono Soekanto (2013:104) kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka.. hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
2.             Menurut Soerjono Soekanto (2010)  kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)             Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b)             Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain.
c)             Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
d)            Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e)             Bersistem dan berproses.
f)              Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan anggotanya dalam melaksanakan perannya.
3.             Faktor pembentuk kelompok sosial
Kedekatan
ü   Kedekatan geografis tempat tinggal
(kelompok bermain dengan orang-orang disekitar kita)
ü   Kedekatan geografis daerah asal
(ketika seseorang merantau masih di daerah asal, maka akan semakin besar kemungkinan seseorang individu dapat melakukan komunikasi).
Kesamaan
ü   Kesamaan kepentingan
(misalnya partai politik, perusahaan,)
ü   Kesamaan keturunan
(untuk memperkuat tali persaudaraan agar tidak putus)
ü   Kesamaan nasib
(dengan kesamaan nasib, pekerjaan, atau profesi maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya)
4.             Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan suatu yang murni muncul dari keingian diri sendiri atau secara kebetulan. Misalnya seseorang terlahir dari keluarga tertentu. Namun ada juga yang merupakan sebuah pilihan yang diinginkan seseorang.  Dua faktor untama yang tampaknya mengarah pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.
5.             PGRI termasuk kelompok sosial karena memiliki struktur organisasi yang jelas, berstruktur dan berkaidah, mempunyai pola perilaku, bersistem dan berproses, memiliki kepentingan bersama, serta memiliki norma yang mengatur para anggotanya. Sporter sepak bola bukan termasuk kelompok sosial karena tidak berstruktur, tidak memiliki norma yang mengikat, dan tidak bersistem.
Skor per soal :
1.             10
2.             15
3.             20
4.             25
5.             30
SKOR PENILAIAN : Nilai yang diperoleh  /  Nilai maksimal  X  100 = Nilai

 


















































































                                     Pontianak,     Maret 2016
Mengetahui,               
Guru Mata Pelajaran Sosiologi                                               Mahasiswa PPL










                                                           
...................................                                                             Maria Elfrida Deke
NIP.                                                                                        NIM. F1091131051
Dosen Pembimbing
                                                           
                                                ..............................
                                                NIP.
















Materi Pembelajaran


 BAB I: kelompok sosial

1.             Pengertian kelompok sosial
Menurut Hendropuspito kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Menurut Soerjono Soekanto (2013:104) kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka.. hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
2.             Ciri-ciri kelompok sosial
Menurut Soerjono Soekanto (2010)  kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)     Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b)     Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain.
c)   Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
d)     Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e)     Bersistem dan berproses.
f)   Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan anggotanya dalam melaksanakan perannya.
g)            Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggota.
h)            Memiliki kepentingan bersama.
3.             Proses terbentuknya  kelompok sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan suatu yang murni muncul dari keingian diri sendiri atau secara kebetulan. Misalnya seseorang terlahir dari keluarga tertentu. Namun ada juga yang merupakan sebuah pilihan yang diinginkan seseorang.  Dua faktor untama yang tampaknya mengarah pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Pembentukan kelompok diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.
4.             Faktor pembentuk kelompok sosial
a)             Kedekatan
ü   Kedekatan geografis tempat tinggal
(kelompok bermain dengan orang-orang disekitar kita)
ü   Kedekatan geografis daerah asal
(ketika seseorang merantau masih di daerah asal, maka akan semakin besar kemungkinan seseorang individu dapat melakukan komunikasi).
b)            Kesamaan
ü   Kesamaan kepentingan
(misalnya partai politik, perusahaan,)
ü   Kesamaan keturunan
(untuk memperkuat tali persaudaraan agar tidak putus)
ü   Kesamaan nasib

(dengan kesamaan nasib, pekerjaan, atau profesi maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya)